kalau sudah bagus trading kenapa capek-capek, jadi IB atau jadi mentor? ini pertanyaan yang sering muncul di dunia pertradingan. skeptis ini muncul dikarenakan dia gagal trading disatu sisi ada temannya yang berhasil tetapi berhasilnya bukan dari tradingnya tetapi dari mentoring atau jadi IB. bagaimana trader biasa memandang hal seperti ini? ekspansi bisnis di Indonesia itu ketika ada trader yang posting profit di bilang “modus”. ketika tidak posting profit diomongin “paling juga habis mc. “ kalau analisis bener dibilang “cuman kebetulan”, kalau analisis salah “digoblok-goblokin”. iya memang kenyataannya trader +62 memang seperti itu ketika sudah “skeptis tingkat akut”. apalagi kalau tau trader punya bisnis banyak, misalnya ya. dia trader tekniknya bagus. followernya udah banyak. jualan EA laris. jadi IB klienya ratusan. jadi pembicara di berbagai seminar. sudah nulis buku. jadi mentor banyak yang minat. wa bakal dikeroyok, bakal banyak yang bully. iya memang mentalitasnya seperti itu ...
Trading dengan market bukan dengan ekspektasi - by trader biasa Bulan juni ke juli trading gold 1hari pernah profit 4.000$. saya kemudian wd dan berhenti. Kenapa saya berhenti? Supaya saya tidak bertrading dengan ekspektasi. Karena menurut saya berbahaya! Trading dengan ekspektasi itu misalnya saya 1hari bisa profit 4.000$ karena marketnya kebetulan sedang bagus. Kemudian karena dasar tersebut bisa menjadikan saya BEREKSPEKTASI BAHWA SETIAP HARI MARKET AKAN BAGUS. Ini kesalahan besar bagi diri seorang trader karena berekspektasi berlebihan. Misalkan target profit saya 1 bulan 5.000$, dan ternyata dalam 1hari bisa terkumpul 4.000$, itu bukan berarti saya akan menghasilkan 4.000$ perhari! Tapi artinya target saya dari 5.000$ berkurang menjadi 1.000$, jadi ya tinggal cari 1.000$ trading jadi lebih santai. Disini trading dengan market nantinya cari lagi 1.000$ tersebut sampai akhir bulan. Itu baru disebut trading dengan market! Trader yang trading dengan ekspektasi itu biasanya kurang men...