Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Trader biasa - Kalau sudah sukses kenapa bikin Kelas?

kalau sudah bagus trading kenapa capek-capek, jadi IB atau jadi mentor? ini pertanyaan yang sering muncul di dunia pertradingan. skeptis ini muncul dikarenakan dia gagal trading disatu sisi ada temannya yang berhasil tetapi berhasilnya bukan dari tradingnya tetapi dari mentoring atau jadi IB. bagaimana trader biasa memandang hal seperti ini? ekspansi bisnis di Indonesia itu ketika ada trader yang posting profit di bilang “modus”. ketika tidak posting profit diomongin “paling juga habis mc. “ kalau analisis bener dibilang “cuman kebetulan”, kalau analisis salah “digoblok-goblokin”. iya memang kenyataannya trader +62 memang seperti itu ketika sudah “skeptis tingkat akut”. apalagi kalau tau trader punya bisnis banyak, misalnya ya. dia trader tekniknya bagus. followernya udah banyak. jualan EA laris. jadi IB klienya ratusan. jadi pembicara di berbagai seminar. sudah nulis buku. jadi mentor banyak yang minat. wa bakal dikeroyok, bakal banyak yang bully. iya memang mentalitasnya seperti itu ...

Trader Biasa - Jangan Trading dengan Harapan

Trading dengan market bukan dengan ekspektasi - by trader biasa Bulan juni ke juli trading gold 1hari pernah profit 4.000$. saya kemudian wd dan berhenti. Kenapa saya berhenti? Supaya saya tidak bertrading dengan ekspektasi. Karena menurut saya berbahaya! Trading dengan ekspektasi itu misalnya saya 1hari bisa profit 4.000$ karena marketnya kebetulan sedang bagus. Kemudian karena dasar tersebut bisa menjadikan saya BEREKSPEKTASI BAHWA SETIAP HARI MARKET AKAN BAGUS. Ini kesalahan besar bagi diri seorang trader karena berekspektasi berlebihan. Misalkan target profit saya 1 bulan 5.000$, dan ternyata dalam 1hari bisa terkumpul 4.000$, itu bukan berarti saya akan menghasilkan 4.000$ perhari! Tapi artinya target saya dari 5.000$ berkurang menjadi 1.000$, jadi ya tinggal cari 1.000$ trading jadi lebih santai. Disini trading dengan market nantinya cari lagi 1.000$ tersebut sampai akhir bulan. Itu baru disebut trading dengan market! Trader yang trading dengan ekspektasi itu biasanya kurang men...

Anda tidak bisa menjadi Warren Buffett - Trader Biasa

Kamu tidak bisa menjadi Warren Buffett Buffett adalah bapak investor di pasar keuangan. Setelah membaca profil beliau. Menurut saya, Ada berbagai aspek yang mendasari mengapa beliau bisa menjadi trillioner. Dan hal ini tidak bisa di tiru semua orang. 1. Berinvestasi sejak usia 14tahun. Waktu kamu SMP apa pernah terlintas dalam pemikiranmu tentang " investasi"? Anak usia 14tahun itu seneng-seneng hangout bareng teman, shopping, hunting makan enak, cari tempat ngehits, atau mungkin malah pacaran. Umur 14tahun saya dulu main tamiya, playstation, counterstrike. Itu kehidupan normal anak usia 14tahun kebanyakan. Saya saja yang mulai trading sejak usia 21tahun, ngajak teman-teman saya tidak ada yang minat sama sekali. Mereka bilang Mendingan main PS, karokean, bilyard, party, main futsal, traveling. Jadi umur 21 tahun saja banyak yang " belum merasa penting " apa lagi yang masih umur 14tahun. Kenapa usia penting? Karena untuk mendalami bisnis tentu ada jatuh bangun. Warre...

Mengapa Trading Harus pakai Stoploss? Trader Biasa

  Saya sering melihat beberapa trader tidak mau pakai stoploss, alasannya takut stoploss di cium broker kemudian harga balik sesuai prediksi, jadi cenderung memilih trading tanpa stoploss. Alasan ke-2, trader pemula memikirkan bahwa lebih baik hold floating minus, siapa tau harga balik, padahal tidak ada yang tau harga akan balik lagi kapan, bisa besok bisa 1minggu kedepan bisa juga baru 3 tahun kedepan. Iya kalau modalmu bisa menahan selama 3tahun. Modal receh juga salah arah 3hari ya MC. Alasan ke-3, ada di level prespektif kerugian, Dimana trader pemula sering kali membuat proyeksi harapan. Jadi ketika dia loss terkena stoploss dia akan berasumsi bahwa posisi berikutnya akan terkena stoploss dan jika terulang sebanyak 10 kali maka ujung-ujungnya ya tetap MC. Begitu juga sebaliknya ketika profit. Gayanya kaya yang punya market. Sekali profit. Keyakinannya di posisi ke 2 dan seterusnya ke-PD-an bakal profit lagi. Ini prespektif yang salah ketika bertrading. Ketika kalian terkena s...