berapa target profitmu?
tolak ukur yang biasa di pakai manager investasi adalah lebih besar daripada bunga deposito. jadi selama profitnya lebih besar dari bunga deposito artinya anda sudah berhasil.
tapi ada batasannya. menurut menteri keuangan sri mulyani, bank yang menghasilkan return lebih dari 6 % itu resikonya besar sehingga tidak dijamin oleh LPS. disini ada patokan bahwa jika anda trading di pasar uang dan menghasilkan return lebih dari 6% perbulan atau lebih dari 72% pertahun itu resikonya besar.
itulah sebab seperti bank Mandiri atau bank BRI yang profitnya dalam 1tahun kurang dari 50%, yang artinya rata-rata profit bulanannya hanya 4%.
beberapa trader retail menyanggah jika hanya profit 4% lalu mau makan apa? atau oh tidak bisa kita compare dengan trader bank karena modal mereka milyaran, sedangkan kita receh.
bukankan 4-5% pertahun kenaikan rata-rata inflasi indonesia? sehingga profit 72% dalam 1tahun itu sudah lebih tinggi dari kenaikan rata-rata inflasi plus keuntungan deposito bank.
pandangan ini timbul karena trader retail itu pengen 1 akun untuk bertanggungjawab kepada semua yang ada. itulah sebab profit 30% perbulan sangat menggiurkan pada bisnis HYIP ( High Yiled Investment Program) padahal hampir semua berakhir ZONK.
apakah kita terlalu pintar mengkesampingkan para profesor ekonom yang sudah terlebih dahulu mengkaji instrumen berresiko, atau kita dasarnya nekat tidak mau tau trial dan error karena bernafsu target profit ratusan persen pertahun tanpa diimbangi landasan yang ada.